jump to navigation

Berpikir Sekejap untuk Keputusan yang Tepat 21 Mei 2007

Posted by NolBuku in Aktualisasi Diri.
17 comments

Seorang bocah akan segera melihat ke mata dan wajah anda, cara termudah untuk menilai ketulusan

Judul
Blink: The Power of Thinking Without Thinking
Penulis
Malcolm Gladwell
Penerbit
Little, Brown and Company
ISBN
0316172324
Rilis
Januari 2005
Format
PDF
Ukuran
1.1 MB (288 halaman)

beli buku ini di
Amazon.com

Blink adalah mengenai dua detik pertama ketika melihat sesuatu–pandangan sekilas yang dapat menentukan pilihan dalam waktu singkat. Gladwell memperkenalkan semacam “penilaian sekejap” dan cara membaca pikiran yang ia curahkan dalam buku yang menarik dan didasarkan pada penelitian yang telah ia lakukan sebelumnya. Buku ini memuat kasus-kasus seputar perkawinan, penanganan serangan jantung, kencan kilat, jual-beli mobil dan manuver dalam dunia militer; di mana ia mengajak pembaca untuk berpikir sederhana dan menfokuskan pada “irisan tipis” dari suatu perilaku. Kuncinya adalah mengandalkan “ketidak-sadaran adaptif”, yaitu kesigapan mental sepanjang hari dan seminggu penuh (24/7) yang memberikan kita informasi yang cepat dan sarat makna yang membantu kita mengetahui akan datangnya bahaya, membaca perilaku orang asing, atau memberikan reaksi terhadap suatu ide yang sama sekali baru.

(lebih…)

Matematika Visual: Buatlah Matematika Menjadi Masuk Akal 17 April 2007

Posted by NolBuku in Edukasi, Pengetahuan.
23 comments

a picture is worth a thousand words

Judul
Visual Math: See How Math Makes Sense
Penulis
Jessica Sobanski
Penerbit
LearningExpress
ISBN
1576854043
Rilis
Maret 2002
Format
PDF
Ukuran
3.24 MB (208 halaman)

beli buku ini di
Amazon.com

Visual Math didesain untuk memungkinkan para pembaca “melihat” bahwa sebenarnya matematika itu sangat masuk akal. Dengan mengkombinasikan konsep logis matematika dengan gambar, hal-hal yang tadinya tidak terlalu jelas dalam bayangan kita akan hilang; dan tiba-tiba anda akan merasakan bahwa matematika itu sangatlah cucok.

(lebih…)

Di Balik Bayang-bayang Perang 15 April 2007

Posted by NolBuku in Pengetahuan, Sejarah.
add a comment

Perang menginginkan kematian, selalu.
Perang ingin membungkam senandung merdu ibumu.
Perang inginkan kesengsaraanmu!

Judul
Shadows of War: Violence, Power, and International Profiteering in the Twenty-First Century
Penulis
Carolyn Nordstrom
Penerbit
University of California Press
ISBN
0520242416
Rilis
Mei 2004
Format
PDF
Ukuran
3.7 MB (306 halaman)

beli buku ini di
Amazon.com

Lewat sebuah kajian yang provokatif dan argumentasi yang kuat mengenai kotornya politik dibalik peperangan, Carolyn Nordstrom membawa kita ‘menyaksikan’ mulai dari vitalnya survival di medan perang, melongok kantor-kantor para ‘pialang kekuasaan‘, dan meninjau suatu Jaringan Raksasa yang tidak tersentuh hukum manapun, yang menyulut api peperangan dan mengeruk keuntungan luarbiasa besar dari peperangan tersebut. Nordstrom memotret wajah-wajah manusia yang berada di garis depan peperangan, mengungkap getirnya realitas yang terlihat sekaligus yang tidak terlihat dari perang pada abad 21 ini.

(lebih…)

Kisah-kisah Kebebasan Berpendapat dan Konsekuensinya 29 Maret 2007

Posted by NolBuku in Sejarah.
10 comments

Seseorang yang bungkam selalu telibat dalam kebisuan dan kebodohan. Kebisuan karena menolak untuk berbicara, kebodohan karena menolak untuk mendengar

Judul
Outspoken: Free Speech Stories
Penulis
Nan Levinson
Penerbit
University of California Press
ISBN
0520223705
Rilis
Oktober 2003
Format
PDF
Ukuran
3.7 MB (372 halaman)

beli buku ini di
Amazon.com

Kebebasan berbicara dan berpendapat nampaknya menjadi korban pertama dari perang melawan terorisme, jika dilihat dari pemerintah AS yang menganggarkan dana besar untuk memperketat sistem komunikasi dan keamanannya, menuduh mereka yang mengkritik kebijakan tersebut sebagai bertindak tidak patriotik, dan menyamakan mereka yang memiliki opini berbeda sebagai orang yang membantu “musuh Amerika”. Buku ini ingin mengingatkan bahwa dengan mengorbankan kebebasan berbicara, sesungguhnya AS telah mengorbankan nurani dan jiwa negaranya sendiri.

(lebih…)